Sabtu, 09 Februari 2008

Cara yang mana "TANTE"

KETIKA bercinta menjadi sebuah rutinitas, perlukah variasi dilakukan? Bermacam gaya dalam posisi bercinta menjadi penting demi memberikan kepuasan seksual masing-masing pasangan.

Seksualitas mempunyai dimensi prokreasi dan rekreasi, yaitu untuk menghasilkan keturunan dan mencapai kepuasan seksual. Hubungan seksual yang benar tidak terjadi secara tiba-tiba. Untuk menciptakan hubungan agar berlangsung harmonis, kepuasan bercinta harus dipelajari dan dikomunikasikan antara pasangan suami-istri (pasutri).

Salah satu faktor dalam berhubungan seksual agar harmonis ialah posisi saat berhubungan intim. Banyak pasangan yang mengalami ketidakharmonisan hubungan seksual karena posisinya yang tidak efektif bagi salah satu pihak, tapi menguntungkan pihak lainnya. Banyak pasangan hanya terpaku pada satu posisi hubungan seksual karena mereka menganggap posisi tersebut normal, sedangkan posisi lain dianggap tidak lazim dilakukan.

Akibatnya, kalau posisi yang dianggap normal itu ternyata tidak efektif bagi salah satu pihak, hubungan seksual selalu berlangsung tidak harmonis. Sebenarnya, saat berhubungan seksual tidak ada posisi normal atau tidak normal. Pada dasarnya ada tiga posisi hubungan seksual, yaitu posisi berbaring, duduk, dan berdiri. Namun, tiga posisi dasar itu dapat dilakukan dalam banyak variasi. Masing-masing posisi mempunyai keuntungan atau kelebihan, di samping kekurangannya.

Hubungan seksual harus dilakukan dalam posisi yang dapat memberikan rangsangan seksual efektif bagi kedua pihak. Sebab itu, hubungan seksual tidak harus dilakukan dalam satu posisi yang dianggap normal saja. Tentang posisi gaya bercinta, androlog dari RSUP Fatmawati dr Nugroho Setiawan MS SpAnd mengungkapkan bahwa variasi seks diperlukan agar pasangan tidak bosan. ''Variasi seks wajar dilakukan agar tidak jenuh serta meningkatkan sensasi saat bercinta. Selain itu, hubungan seksual yang dilakukan dalam posisi yang selalu sama dapat menimbulkan kebosanan,'' ujar Nugroho.

Bukan hanya posisi, tempat dan waktu bercinta bisa menjadi variasi saat berhubungan intim bersama pasangan. Variasi seks akan menentukan kualitas hubungan intim. Semakin banyak variasi, kemungkinan semakin menggairahkan pula hubungan tersebut. Sebelum melakukan variasi seks, sebaiknya setiap pasangan membekali diri dengan pengetahuan, baik melalui buku, film, maupun sumber lainnya.

Setelah mendapat informasi, Anda dan pasangan ingin mencoba hal baru yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan.''Tidak jarang pula pasangan menciptakan posisi bercinta sendiri yang membuat mereka nyaman satu sama lain,'' lanjut pengasuh rubrik konsultasi seksual di Okezone ini. Senada dengan pendapat tersebut, konsultan perkawinan dari Badan Penasihat Perkawinan-Perceraian Dr Reni Akbar-Hawadi Psi mengatakan, variasi seks biasanya dilakukan pasangan yang baru menikah.

''Variasi seks bisa dilakukan untuk memuaskan rasa keingintahuan mereka. Pasutri tertantang mencoba suatu hal baru sekaligus bereksperimen,'' ungkapnya. Setelah mencoba posisi baru, pasangan jarang mengulanginya kembali. Sebab, perubahan posisi dalam bercinta membutuhkan stamina lebih dari biasanya serta kelenturan tubuh.

''Jarang sekali (pasutri) yang mencoba berulang-ulang dan menjadikannya suatu kebiasaan. Pada intinya, hubungan intim dilakukan untuk mencapai orgasme bersama, bukan hanya untuk salah satu pasangan,'' tandasnya.

Tidak ada komentar: