Sabtu, 09 Februari 2008

cianjur "panas"

Cianjur kembali diguncang video mesum, pemerannya beberapa orang pelajar wanita yang tengah berada di dalam kelas dengan menampilkan beberapa adegan panas dengan cara mempertontonkan bagian sensitif tubuhnya.

Dalam video berdurasi 1,3 menit tersebut, para pelajar yang masih mengenakan seragam tersebut nampak asyik memerankan diri dengan mempertontonkan kemolekan tubuhnya tanpa sehelai benangpun. Pada potongan adegan terakhir terdapat adegan percumbuan sesama jenis antarmereka dengan mengambil tempat seperti di depan kelas.

Untuk mendapatkan video yang direkam melalui handphone itu tidaklah terlalu sulit. Karena memang sudah banyak beredar di masyarakat dari tangan ke tangan.

Beredarnya video mesum bertajuk "Pesta Panas Pelajar" ini, telah beredar relatif cukup lama, terutama di kalangan pelajar yang memiliki ponsel dengan fasilitas kamera.

"Saya sempat kaget ketika melihat ruang kelas yang mereka gunakan, karena seperti di sebuah sekolah yang ada di Cianjur, tapi saya tak mau berandai-andai," kata Nurul (21) salah seorang warga di sebuah counter HP, di Cianjur, Senin.

Ia juga mengaku memiliki rekaman tersebut untuk sekedar koleksi. Ia berharap pelaku adegan mesum tersebut bukan pelajar Cianjur.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cianjur, Ir. RK Dadan SN mengungkapkan bahwa video mesum itu, belum tentu terjadi di kalangan pelajar Cianjur. Pasalnya, kata dia, ini baru dugaan, belum tentu kebenaranya.

"Jika memang benar seperti dalam adegan itu, seluruh lapisan masyarakat harus waspada dan saya sangat prihatin kalau memang itu terjadi dan menimpa pelajar Cianjur," kata Dadan yang juga Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera itu saat dihubungi melalui pesawat telpon selulernya.

Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Cianjur, Ir. RA. Ridwan, mengaku prihatin dengan kembali beredarnya video adegan mesum yang melibatkan sejumlah pelajar tersebut.

"Terlepas apakah itu melibatkan pelajar Cianjur atau bukan, adegan tersebut telah mencoreng dunia pendidikan kita," kata Ridwan, Senin.

Menurut Ridwan, sistem pendidikan Indonesia selama ini cenderung hanya mengejar angka-angka, tanpa memperhatikan yang lebih substansial seperti soal moral.

"Target kita dalam dunia pendidikan baru pada angka-angka, buktinya kerusakan moral di kalangan anak didik semakin tidak terbendung," sambungnya.

Direktur Sarinah Institute (SI), Susilawati SH, yang dihubungi terpisah mengatakan, tidak terlalu kaget dengan munculnya tayangan mesum pelajar di Kabupaten Cianjur itu. Pasalnya berdasarkan hasil temuannya di lapangan, kasus seperti itu sudah terjadi sejak lama dan patut menjadi keprihatinan bersama.

"Peredaran video mesum yang melibatkan pelajar kan bukan yang pertama, bisa saja peristiwa ini yang sebenarnya ibarat gunung es. Yang muncul hanya permukaannya saja yang kebetulan ketahuan dan beredar dari tangan ke tangan," kata Susi didampingi Bidang Advokasi SI, Yani Jamiatussyarifah SH, di gedung DPRD Cianjur

Tidak ada komentar: